Klinik Khusus Diabetes, Rematik & Kecanduan Merokok

Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia 
Beberapa penyakit yang sangat banyak diderita oleh orang Indonesia adalah diabetes (kencing manis atau penyakit gula), rematik (berhubungan dengan sendi dan tulang) serta kecanduan merokok. Tidak gampang hidup dengan tiga penyakit ini, baik salah satu maupun keseluruhannya. Kebanyakan masyarakat juga tidak mudah menemukan dokter atau klinik yang sesuai dan betul-betul mengerti dengan penyakit dan pengobatan yang dilakukan. Padahal dalam banyak kasus pengobatan harus benar-benar dilakukan scara "customized" atau disesuaikan dengan keadaan pasien. Tidak bisa "pukul rata" terhadap seluruh penderita, baik diagnosis, perlakuan dan pengobatannya.

Apalagi kebanyakan dokter kita banyak yang tidak "meng-update" diri dengan perkembangan ilmu kedokteran terbaru serta perkembangan obat terkini. Maka lengkaplah penderitaan para penderita yang serius ingin mendapat pengobatan yang baik di negeri ini.

Di kota Yogyakarta, salah satu yang direkomendasikan adalah Prof. Dr. dr. Nyoman Kertia yang merupakan ahli senior rematik. Ybs praktek disini, lihat peta. Kebetulan Ibunda saya dirawat oleh beliau sejak lama. Alhamdulillaah sesuai harapan.

Saya juga menemukan satu tempat yang relatif "nyaman" dan "ideal" untuk menghadapi ketiga penyakit tersebut. Tentu saja kriteria nyaman dan ideal yang saya maksud bisa berbeda dengan kriteria anda. Tempat yang saya maksud adalah Asri Medical Center (AMC) yang memiliki klinik khusus untuk ketiga penyakit tersebut. Setelah mencoba mengalami sendiri saat mengantar orangtua saya kesana, saya harus mengakui bahwa tempat ini punya banyak hal positif dibanding tempat pengobatan lain.

Satu, para dokter yang relatif ter-update dengan ilmu-ilmu terkait yang paling baru serta memiliki kompetensi komunikasi yang relatif baik dibanding dokter lain yang pernah saya temui di institusi yang lain. Kedua, spesialisasi klinik yang sudah cukup menjurus membuat klinik ini mampu "mendalami" bisnisnya dengan lebih baik dibanding tempat dan/atau dokter lain yang harus "pusing" menghadapi pasien dengan spektrum penyakit yang sedemikian luas. Tiga, pengelolaan yang relatif modern baik dari sisi fasilitas fisik maupun sistem informasi yang dipakai. Empat, transparansi dan kewajaran biaya (ini hal penting sekali bagi para penderita penyakit di Indonesia yang rata-rata tidak ter-cover asuransi atau hanya ter-cover sebagian).

Semoga bisa menjadi informasi yang membantu. Saya tidak ada hubungan apapun dengan institusi ini, jadi tidak ada unsur iklan disini. Namun tentu saja pendapat saya punya bias, mohon maaf jika tidak berkenan.

Lihat juga tulisan mengenai penyakit Rematik tipe RA (Rheumatoid Arthritis).

Posting Komentar

0 Komentar